Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 16:54:12【Kabar Kuliner】113 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(11)
Artikel Terkait
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Ahli: Hirup mikroplastik jangka panjang berisiko picu penyakit paru
- RI menyiapkan 500 ribu tenaga kerja terampil dikirim ke luar negeri
- Kementerian UMKM sebut realisasi KUR sektor produksi capai 70 persen
- Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar
- Menhan pastikan pembangunan Yonif Teritorial TP 821 berjalan baik
- Koalisi organisasi masyarakat minta pemerintah terapkan cukai MBDK
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
- Ekonomi TW
- BRIN soroti cara penyimpanan bahan makanan oleh SPPG untuk sajian MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Mencipta karya bermakna tanpa menghamba pada algoritma

Harga mahal, Bappenas: 40

Kasus DBD di Jakbar jadi yang tertinggi di DKI

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?

SPPG Polri di Palmerah siap beroperasi

Ombudsman RI ungkap temuan pelaksanaan Program MBG di Ambon

Pemkab Cirebon targetkan dapur MBG miliki SLHS pada akhir Oktober 2025